Senin, 03 Juni 2013

Berusaha di Atas Rata-rata, Sabar, dan Tawakkal

Alhamdulillah novel Negeri 5 Menara dan Ranah 3 Warna telah selesai ku baca. Dan kini yang harus selalu dilakukan adalah mengingat kembali dan menerapkan berbagai nasehat yang terkandung di dalam kedua novel tersebut.
Sambil mengingat-ingat yang lainnya, mantra yang paling saya ingat adalah MAN JADDA WAJADA, artinya kurang lebih seperti ini : "Siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil". Hal ini pun yang belakangan ini banyak saya dengarkan dari perkataan orang-orang sukses. Sebut saja Bill Gates, orang terkaya di dunia, yang ketika dia menyumbangkan sebagian hartanya, kedudukannya menjadi orang terkaya ke dua di dunia. Beberapa bulan setelah itu dia kembali menjadi orang terkaya di dunia. (Gak kebayang gimana banyak hartanya). Dalam beberapa kesempatan Bill Gates pun sering mengatakan bahwa Kesungguh-sungguhan merupakan salah satu kunci keberhasilan seseorang.
Orang berikutnya yang juga kita kenal adalah pak Maryono alias "Mario Teguh" juga tidak kalah seringnya mendumandangkan perkataan yang serupa. Dan masih banyak orang-orang sukses lainnya yang menyiratkan hal sama dalam perkataannya dan perbuatannya, meskipun bisa jadi berbeda cara penyampainnya.

Tapi ternyata benar apa kata Alif (tokoh dalam novel tsb), usaha yang berlebih bahkan di atas rata-rata saja belumlah cukup. Karena di antara USAHA dan KESUKSESAN terdapat sebuah jarak yang menghubungkan antara keduanya. Jaraknya bisa hanya 1 cm, bisa 1 km, atau bahkan jaraknya tak hingga, tergantung pada diri kita sendiri. Dan jarak itu akan membuat sebuah USAHA akan menghasilkan KESUSKSESAN. Sangat mudah diucapkan tapi berat dilakukan. Itulah SABAR.

MAN SHABARA ZHAFIRA

kurang lebih artinya : "Siapa yang bersabar akan beruntung"

Tapiii, sabarkan ada batasnya!
Eiiitsss...tunggu dulu,,tunggu dulu..

Sabar ada batasnya? Justru kalau ada batasnya berarti itu BUKAN sabar namanya...itu yang harus diingat.

Sering kali (termasuk saya) hanya memaksimalkan usaha, tapi kurang bahkan tidak sabar untuk menikmati proses yang telah Allah rancang untuk kita. Sabar bukan berarti pasrah, tapi suatu kesadaran yang proaktif.

Dan tibalah saatnya sekarang saya bingung harus menuliskan apa lagi! kepalaku buntu! Mungkin aku masih kurang banyak bahan bacaannya, sehingga ide untuk menulispun masih sangat terbatas. Saya jadi teringat perkataan seorang penulis-maaf, saya lupa namanya-yang kurang lebih seperti ini:

"Jika kamu ingin menjadi seorang penulis yang handal, maka jadilah pembaca yang rajin"

Jadi, sekian aja dulu untuk kali ini, nanti lah nyusul lagi tulisan saya yang selanjutnya, mohon maaf kalau masih berantakan cara penulisannya :D hehehe